19.Feb.2020

Jadi Gini, lho, Cerita Asal-usul Rendang


Pada 2017 lalu, CNN travel merilis survei 50 makanan terbaik di dunia. Hasilnya, rendangnya Indonesia menempati urutan pertama. Prok prok prok! Setuju, dong, kalau Mister bilang rendang enak banget? Apalagi saat disantap dengan sepiring nasi panas, wuihhhhh sedap! Kalian penasaran nggak, sih, dengan asal-usul makanan dari Minangkabau, Sumatera Barat itu? Kalau iya, cus, simak ulasan asal-usul rendang di bawah ini.

0
0
0

Aslinya, nih, rendang bukan nama masakan, melainkan teknik memasak. Nama rendang diambil dari kata marandang yang berarti memasak dalam waktu yang cukup lama sampai hasil masakannya mengering. Seberapa lama? Antara 3 – 7 jam. Proses marandang dilakukan dengan kayu bakar.

Hasil masakan marandang itulah yang kemudian dikenal sebagai rendang. Aslinya, rendangnya bener-bener kering, nggak berkuah kayak yang kalian kenal selama ini. Rendangnya juga bukan berbahan daging sapi, melainkan daging kerbau.

Kerbau punya peran penting bagi masyarakat Minang. Nama Minangkabau berarti kerbau (kabau) yang menang (minang). Saat warga Minang berseteru dengan warga kerajaan dari Pulau Jawa lewat adu kerbau, kerbau warga Minanglah yang menang.

Sumber: https://dentistvschef.wordpress.com/2013/09/14/indonesian-beef-rendang-recipe-resep-rendang-padang-khas-minangkabau-step-by-step/

Sama seperti kerbau, rendang juga punya arti penting bagi masyarakat Minang. Rendang disebut sebagai kepalo samba atau induk makanan. Dengan kata lain, rendang menempati kasta tertinggi di antara makanan lain.

Selain menempati kasta tertinggi, keistimewaan lain rendang adalah mengandung tiga nilai, yakni kesabaran, kebijaksanaan, dan ketekunan. Ketiganya harus diterapkan saat memasak rendang, mulai dari memilih bahan sampai mengolahnya menjadi rendang.

Ada pengaruh bangsa India dalam masakan rendang. Bumbu rendang terinspirasi dari bumbu kare India. Bangsa India memang pernah tinggal di Minang pada sekitar abad ke-14.

Sumber: http://infopublik.id/galeri/foto/detail/79306?video= (by Charlie Ch. Legi)

Terus, gimana ceritanya, rendang yang berasal dari Sumatera Barat bisa tersebar ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri (Singapura dan Malaysia)? Ini berkat tradisi merantau yang melekat di masyarakat Minang, khususnya laki-laki.

Masyarakat Minang menganut sistem matrilineal (hubungan keturunan melalui garis kerabat perempuan). Itu artinya, perempuanlah yang berhak atas harta waris. Oleh karenanya, laki-laki Minang memilih merantau untuk kesejahteraan hidup mereka.

Alasan lain mereka merantau adalah adanya anggapan bahwa laki-laki yang belum merantau berarti belum mandiri sehingga belum bisa berperan dalam pengambilan keputusan. Semakin jauh merantaunya, semakin banyak pengalamannya. Begitulah keyakinan masyarakat Minang.

Sumber: https://food.detik.com/info-kuliner/d-3541111/mau-masak-rendang-enak-ini-bumbu-wajib-hingga-proses-masaknya

Ketika merantau, laki-laki Minang membawa rendang sebagai bekal makanan karena rendang bisa bertahan lama. Rendang dibawa dengan dibungkus daun pisang. Oleh karena mereka merantau ke berbagai tempat, rendang pun jadi terkenal di mana-mana.

Dulu, rendang hanya disajikan saat berlangsung upacara adat. Sekarang, mah, rendang jadi makanan sehari-hari dan dengan mudahnya ditemukan di berbagai restoran di Indonesia, khususnya restoran Padang.

Komentar