23.Mar.2020

Bukan Hanya Kecak, Inilah 5 Tari Asal Bali Lainnya yang Nggak Kalah Kece


Cak cak cak cak cakkkk. Tahu, dong, itu bunyi-bunyian dalam tari apa? Yup, tari kecak dari Bali. Memang, tari asal Bali yang dikenal luas adalah kecak. Saat ditanya, “tari Bali apa yang kalian tahu?”, sebagian besar dari kalian mungkin menjawab kecak. Oleh karena kecak udah banyak dikenal, kali ini, Mister mau mengenalkan 5 tari asal Bali lainnya yang tentunya nggak kalah kece dari tari kecak. Cus baca, ya!

0
0
0

1. Tari Legong

undefinedSumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Bali-Danse_0704a.jpg#/media/Berkas:Bali-Danse_0704a.jpg (by Yves Picq http://veton.picq.fr)

Mulanya, tari legong hanya dipentaskan di lingkungan kerajaan, karena memang dari sanalah tari ini berasal. Alkisah, ada seorang raja bernama I Dewa Agung Made Karna yang tengah sakit keras. Dalam mimpinya, ia melihat dua perempuan menari lemah gemulai dengan iringan gamelan.

Mimpi raja tersebut lantas diwujudkan dengan menggelar pentas tari lengkap dengan gamelan. Tari itulah yang kemudian dikenal sebagai tari legong.

Penari legong adalah perempuan. Mereka biasanya membawa properti berupa kipas. Ada beberapa cerita yang dibawakan pada tari legong. Salah satunya tentang cinta Prabu Lasem pada Putri Rangkesari yang sayangnya bertepuk sebelah tangan.

2. Tari Pendet

Fungsi asli tari pendet adalah sebagai tari penyambutan Dewa yang turun dari kahyangan ke bumi. Dengan kata lain, tari ini adalah tarian sakral. Namun, seiring berjalannya waktu, tari ini berkembang pula sebagai tarian selamat datang alias tari untuk menyambut tamu yang tiba di Bali.

Properti yang dibawa penari pendet adalah bokor (semacam piring atau mangkuk) yang berisi bunga. Selesai menari, bunga tersebut akan ditaburkan ke arah tamu sebagai bentuk ucapan selamat datang.

undefinedSumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Tari_Pendet.jpg#/media/Berkas:Tari_Pendet.jpg (by Christopher Michel)

Pementasan tari pendet pernah memecahkan rekor MURI. Itu terjadi pada perayaan ulang tahun Mangupura, ibu kota Kabupaten Badung pada November 2018 lalu.

Saat itu, para ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berjumlah 2.000-an orang mementaskan tari pendet kolosal. Pentas tari tersebut lantas ditetapkan sebagai pentas tari pendet dengan jumlah penari terbanyak.

3. Tari Trunajaya

Sumber: https://www.kamerabudaya.com/2017/10/tari-terunajaya-tarian-tradisional-dari-buleleng-bali.html

Bisa disebut trunajaya, bisa juga disebut terunajaya. Tari ini berasal dari Kabupaten Buleleng. Penciptanya adalah Pan Wandres yang selanjutnya disempurnakan I Gede Manik. Gerakan tari pendet menggambarkan lelaki enerjik yang beranjak dewasa yang berusaha memikat perhatian seorang gadis.

Walaupun berkisah tentang anak laki-laki, tari pendet tetap bisa dibawakan oleh perempuan. Tari ini adalah tarian tunggal, artinya hanya dibawakan seorang penari.

Kostum yang dikenakan penari pendet adalah gaun panjang ungu dengan hiasan timbul berwarna emas. Untuk propertinya, mereka menggunakan kipas.

4. Tari Panji Semirang

Sumber: https://pesona-indonesia.info/tari-panji-semirang/

Tari panji semirang mengisahkan Galuh Candra Kirana, seorang perempuan yang menyamar menjadi laki-laki bernama Panji Semirang guna mencari kekasihnya Raden Inu Kertapati. Tari ini diciptakan pada 1942. oleh I Nyoman Kaler.

Sama seperti trunajaya, tari panji semirang pada dasarnya adalah tarian tunggal. Namun, dalam pementasannya, sering kali dibawakan oleh beberapa orang. Penarinya bisa perempuan, bisa juga laki-laki. Musik pengiring tari panji semirang bertempo cepat.

5. Tari Baris

Sumber: https://pikdo.biz/p/okamayasaputri/2069590080997227781_1956140279

Para prajurit berbaris. Mereka menuju medan perang. Dengan tangguh, mereka menumpas musuh. Itulah yang ditampilkan pada pertunjukan tari baris. Kata baris mengarah pada barisan prajurit. Penari baris mengenakan hiasan kepala semacam mahkota berbentuk segitiga yang berhiaskan kulit kerang.

Gerakan pada tari baris menggambarkan ketangguhan para prajurit. Saat membawakan tari ini, penari mengangkat kedua tangan sampai setinggi telinga. Gerak mata mereka pun khas yang menggambarkan mereka tetap awas dengan kondisi sekitar saat perang berlangsung.

Komentar