02.Oct.2019

Slurrppp, Nikmat! Sudah Pernah Minum 5 Kopi Indonesia yang Mendunia Ini?


Pagi hari enaknya ngopi. Ketika ngantuk, enaknya ngopi. Saat dikejar deadline dan harus kerja sampai larut malam, enaknya ngopi biar tetep melek. Kopi memang menjadi minuman pendamping di segala suasana. Apakah kalian termasuk pecinta kopi? Kopi seperti apa yang pernah kalian coba? Bagaimana dengan 5 kopi Indonesia yang mendunia ini? Sudah pernah meminumnya?

0
0
0

1. Kopi Meranti

Bukan arabika, bukan pula robusta, melainkan liberika. Itulah jenis kopi yang dihasilkan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Liberika disebut-sebut punya kualitas lebih baik dibandingkan arabika dan robusta.

Masyarakat Kepulauan Meranti sudah mengembangkan kopi liberika sejak 1942. Akan tetapi, saat itu, kopi hanya menjadi tanaman selingan. Masyarakat lebih menggantungkan hidupnya pada tanaman lain, yakni kelapa, pinang, dan sagu.

Sumber: http://www.kopicurah.my.id/2018/03/jual-kopi-liberika-meranti.html

Pada 1980, kopi liberika hasil budi daya masyarakat Kepulauan Meranti mulai dilirik tengkulak. Sayangnya, masyarakat menjualnya dengan harga murah. Itu karena mereka belum tahu bahwa kopi tersebut adalah kopi liberika yang punya kualitas tinggi.

Berkat penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (BALITRI) Bogor pada 2010, masyarakat akhirnya ngeh bahwa kopi yang mereka tanam berjenis liberika. Semenjak itu, masyarakat tidak lagi asal memasang harga pada tengkulak, tetapi menyesuaikan harga pasar.

Ciri khas kopi Meranti adalah beraroma cokelat dan mengandung rasa nangka. Kopi tersebut sangat terkenal di Malaysia. Sekali ekspor, jumlahnya bisa mencapai ratusan ton. Kopi Meranti dieskpor ke negeri jiran dalam bentuk biji kopi yang berwarna hijau alias green bean.

2. Kopi Gayo

Sumber: https://www.bukalapak.com/p/food/minuman/dequrt-jual-kopi-arabika-aceh-gayo-specialty-grade-250gr

Kopi Gayo berasal dari Negeri Serambi Mekkah alias Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Ada tiga kabupaten di sana yang menjadi produsen kopi Gayo, yakni Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah. Kopi Gayo sudah eksis sejak Indonesia masih dijajah Belanda.

Cita rasa kopi Gayo adalah cenderung manis. Kekhasannya adalah after taste-nya clean. Maksudnya, setelah minum kopi Gayo, rasa kopi tersebut tidak akan membekas di lidah. Kopi Gayo yang diekspor adalah kopi arabika. Beberapa negara tujuannya adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Jumlah yang diekspor bisa mencapai puluhan ribu ton biji kopi.

3. Kopi Temanggung

Mulanya, para petani kopi di Temanggung, Jawa Tengah hanya menjual biji kopi. Sejak 1980, mereka mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi dengan cita rasa robusta dan arabika.

Kekhasan kopi robusta asal Temanggung adalah aromanya lebih harum dibandingkan kopi robusta daerah lain. Sementara itu, kekhasan kopi arabikanya adalah rasa asam yang membekas lama di lidah. Masih ada lagi kekhasan kopi Temanggung, yakni adanya rasa pahit yang berasal dari tembakau.

Sumber: https://www.bukalapak.com/p/food/minuman/3wsanr-jual-kopi-arabica-temanggung-roasting-bean-200-gr

Kabupaten Temanggung terkenal sebagai daerah penghasil tembakau dan perkebunan kopi di sana berada di sekitar area perkebunan tembakau. Tanaman kopi menyerap sari-sari tanaman tembakau. Itulah yang membuat kopi Temanggung mengandung rasa pahit.

Kopi Temanggung mulai diekspor pada 2008. Jumlah ekspornya bisa mencapai 6.000 ton biji kopi kering. Negara tujuannya adalah negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Latin.

4. Kopi Bondowoso

Sumber: https://www.mongabay.co.id/2017/09/17/menyandingkan-kopi-dan-hutan-di-bondowoso/ (foto oleh Luh De Suriyani/Mongabay Indonesia)

Bagi petani kopi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, kopi bukan sekadar sebagai sumber penghasilan, melainkan sudah menjadi suatu kebanggaan. Mereka memperlakukan kopi dengan penuh cinta. Bahkan, ada yang mengorbankan pekerjaannya sebagai mandor demi menjadi petani kopi.

Jenis kopi Bondowoso yang diekspor adalah kopi arabika. Jumlah ekspornya mencapai lebih dari 1.000 ton. Negara tujuannya, antara lain Singapura, Taiwan, Swiss, dan Inggris. Kopi Bondowoso dikenal juga dengan sebutan kopi Java Ijen-Raung. Ini karena perkebunan kopi di sana terletak di lereng Gunung Ijen dan Gunung Raung.

Kekhasan kopi Bondowoso adalah mengandung rasa pedas yang berasal dari jahe. Jahe adalah tanaman selingan para petani kopi di Bondowoso. Selagi menunggu masa panen kopi yang hanya sekali setahun, mereka menanam jahe. Kopi yang menyerap sari-sari jahe membuat kopi Bondowoso mengandung rasa jahe.

5. Kopi Toraja

Sumber: http://lionmag.net/web/2018/10/12/ekskursi-jejak-kopi-toraja-wisata-toraja

Saat minum secangkir kopi Toraja, kalian akan merasakan rasa rempah-rempah. Hal ini karena kopi ditanam berdampingan dengan rempah-rempah. Rempah-rempah itu pulalah yang membuat kopi Toraja tercium harum bahkan saat pertama kali membuka kemasannya. Selain rasa rempah-rempah, kalian juga akan merasakan rasa pahit. Tapi, tenang saja, rasa pahit itu akan hilang seketika alias tidak membekas.

Kopi Toraja sangat terkenal di Jepang. Di sana, penikmat kopi Toraja berasal dari kalangan menengah ke atas karena memang harganya lumayan mahal. Secangkir kopi Toraja di Jepang dihargai Rp169.000. Selain di Jepang, kopi Toraja juga dinikmati di negara-negara di Eropa, seperti Finlandia, Denmark, dan Swedia.

Komentar